Kalau ngomongin Atlético Madrid, pasti yang langsung keinget itu Diego Simeone, semangat bertarung, dan sistem pertahanan yang disiplin abis. Tapi di balik semua itu, ada sosok Ángel Correa—pemain kalem, low-key, tapi selalu muncul di saat penting. Dia bukan pemain headline, bukan yang viral tiap minggu, tapi coba cek statistik dan highlight: kontribusinya legit banget.
Dia tipe pemain yang kalau lo tanya fans lawan:
“Lho, Correa masih main di Atleti ya?”
Jawabannya: “Masih, dan justru sering banget nyakitin tim gue.”

Awal Karier: Lolos dari Operasi Jantung, Langsung Tancap Gas
Ángel Martín Correa lahir 9 Maret 1995 di Rosario, Argentina—kota yang sama kayak Messi. Dia tumbuh besar di lingkungan keras dan sempat kehilangan ayah saat masih kecil. Tapi dari situ, Correa belajar satu hal: gak ada ruang buat menyerah.
Dia gabung akademi San Lorenzo, salah satu klub top di Argentina. Saat masih muda, dia udah dikenal punya:
- Dribble licin
- Gerakan eksplosif
- Insting gol yang tajam
Tapi saat baru deal buat pindah ke Atlético Madrid tahun 2014, Correa malah ketahuan punya masalah jantung. Dia harus menjalani operasi dan absen berbulan-bulan. Banyak yang mikir kariernya bakal mandek. Tapi Correa buktiin sebaliknya—balik lebih kuat.
Atlético Madrid: Bertahun-tahun Jadi Pemain Kepercayaan Simeone
Mulai debut bareng Atleti tahun 2015, Correa langsung cocok sama gaya main Diego Simeone: kerja keras, pressing nonstop, dan loyalitas ke sistem.
Yang unik dari Correa adalah versatilitasnya. Dia bisa:
- Main sebagai winger kanan
- Jadi second striker
- Kadang di belakang striker (false 9)
- Bahkan sebagai gelandang serang di situasi tertentu
Dan meskipun sering gak starter reguler, dia selalu dapet menit bermain—karena tiap kali masuk, pasti ada impact.
Gaya Main: Cepat, Cerdik, dan Gak Bisa Diprediksi
Correa itu tipe pemain kecil lincah dengan tubuh kompak. Tapi jangan salah, dia punya:
- Kontrol bola deket banget ke kaki
- Dribble 1v1 yang bikin bek bingung
- Umpan cerdas di momen krusial
- Finishing yang underrated banget
Dia tuh kombinasi antara insting jalanan Argentina dan kedisiplinan sistem Eropa. Lo bisa liat dia ngepress kayak striker Jerman, tapi juga gocek lawan kayak lagi main di lapangan futsal.
Momen Emas: Musim La Liga 2020/21
Musim ini jadi momen karier terbaik Correa di Atlético. Ketika tim lagi bersaing ketat lawan Madrid dan Barca, Correa:
- Naik peran jadi starter reguler
- Cetak gol-gol penting (total 9 gol dan 8 assist)
- Bantu Atlético juara La Liga
Di pekan terakhir, saat tekanan tinggi, Correa nyetak gol pembuka lawan Valladolid yang akhirnya ngebawa Atleti jadi kampiun. Itu bukan sekadar gol—itu definisi clutch.
Timnas Argentina: Sering Diabaikan, Tapi Selalu Siap
Bersama Timnas Argentina, Correa gak pernah jadi langganan starter. Di era Messi, Dybala, Di María, bahkan Lautaro, Correa lebih sering jadi pelapis. Tapi tiap dikasih kesempatan, dia main sepenuh hati.
Dia jadi bagian skuad:
- Copa América 2021 (yang akhirnya juara)
- Piala Dunia 2022 – meski awalnya gak masuk daftar, dia dipanggil dadakan buat ganti Nico González
Dan seperti biasa, dia dateng, latihan, dan siap bantu tim. Gak ada drama. Lowkey hero yang cuma mau kasih kontribusi.
Karakter: Gak Banyak Bacot, Kerja di Lapangan
Di saat banyak pemain muda sibuk ngejar brand, followers, dan selebrasi viral, Correa lebih milih kerja diam-diam. Karakter dia tuh:
- Senyap tapi tajam
- Jarang protes soal gak starter
- Rela geser posisi demi taktik
- Fokus bantu tim, bukan nyari sorotan
Pelatih kayak Simeone cinta mati sama pemain tipe begini. Dan fans pun tahu, lo bisa andelin Correa di saat krusial.
Statistik yang Layak Diperhatiin
Sejak gabung Atlético (2015–2024):
- Lebih dari 400 penampilan
- Total 80+ gol dan 70+ assist di semua kompetisi
- Kontribusi tiap musim, meskipun sering rotasi
- Jadi pemain dengan caps terbanyak di skuad 2023/24 setelah Koke
Itu angka pemain inti. Tapi Correa dapet semua itu tanpa status bintang.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Ángel Correa?
- Lo gak harus jadi spotlight buat jadi penting.
Correa buktiin bahwa konsistensi dan attitude bisa ngalahin popularitas. - Adaptasi itu kunci karier panjang.
Mau dipasang di mana pun, dia siap. - Mental pejuang gak perlu teriak.
Correa gak banyak gaya, tapi tiap kali main, dia fight habis-habisan.
Warisan: The Most Reliable Underdog di Era Simeone
Ángel Correa gak bakal banyak masuk highlight reel. Tapi kalau lo ngobrol sama fans Atlético, dia akan selalu disebut sebagai:
“Pemain yang gak pernah ngilang di saat tim butuh.”
Dia bukan bintang yang bersinar terang sesaat, tapi lentera kecil yang nyala terus dari awal sampai akhir.